Kendari, (Ummusshabri) --- Rangkaian kegiatan HUT ke-48 dan Expo ke-10 Ummusshabri untuk tahun ini terasa istimewa, salah satunya disebabkan karena Ummusshabri Kendari sukses menyelenggarakan International Conference (Konferensi Internasional), yang mengangkat tema “Educational After Pandemic”.
Konferensi yang dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2021 ini diikuti sekitar 1000 partisipan, termasuk dari luar negeri sekitar 10 negara melalui aplikasi zoom cloud meeting, live streaming youtube Ummusshabri TV dan live streaming facebook dipandu oleh Moderator Venia Oktafiani, SKM., M.Sc (Guru Ummusshabri), yang diawali dengan sambutan berbahasa Inggris oleh Ketua Yayasan Ummusshabri Kendari Dr. Supriyanto, MA.
Pembicara pada konferensi ini berjumlah 6 orang yang berasal dari negara dan benua yang berbeda. Beberapa catatan penting dari para narasumber itu diantaranya;
Prof. Dr. H. Imam Tholkhah, MA (Indonesia) sebagai Keynote speaker, menuturkan bahwa pandemik covid-19 di Indonesia memiliki dampak langsung maupun tidak langsung, misalnya dampak pada meningkatnya angka pengangguran dan pengaruhnya terhadap indeks kualitas pendidikan. Problem di bidang pendidikan juga bisa dipengaruhi oleh karena akses kesempatan untuk pemanfaatan teknologi yang belum merata, karenanya perlu dicari solusi untuk itu.
Mr. Liam Tumas dari University of Pensylvania (Amerika), membahas tentang How are we talking about education ..(bagaimana kita berbicara tentang pendidikan)? Dia berpandangan bahwa untuk mengatasi masalah pendidikan pada masa pandemik ini tidak hanya menjadi tanggungjawab orang tua dan guru, tetapi juga harus melibatkan masyarakat secara umum. Semuanya harus memastikan aktifitas anak-anak/siswa untuk tetap dapat mengikuti pembelajaran di masa pandemik kendatipun dilaksanakan secara online.
Dr. Raqib Chowdhury (Australia), berpandangan bahwa sebenarnya pembelajaran di masa pandemi ini tidak selamanya hanya bertumpu pada ketersediaan alat-alat teknologi, yang digunakan untuk belajar secara online, akan tetapi bisa juga dengan cara memaksimalkan pembelajaran metakognitif yang direncanakan dengan sistematis dan dilaksanakan dengan strategi yang tepat.
Dr. Martin Lamb (Inggris) menjelaskan tentang perlunya pertimbangan yang dilakukan sebelum memilih sebuah aplikasi/program pembelajaran yang tepat di masa pandemi, menurutnya aplikasi/program yang baik apabila memenuhi kebutuhan dasar psikologis (autonom, kompetensi dan keterikatan)
Mr. Katsuhiro Yamauchi (Jepang) membahas tentang dampak pandemi terhadap dunia pendidikan di Jepang. Mr. Katsuhiro juga memaparkan pengalamannya dalam melakukan pembelajaran di kelas, seperti menyederhanakan kegiatan di dalam kelas. Menurutnya bahwa siswa seharusnya lebih banyak biberi kesempatan untuk bisa berbicara dan berinteraksi dengan teman-temannya dibandingkan dengan guru.
Syekh Hamada Aboelftoh Aboel Makarem Mohammed (Mesir) sebagai pembicara terakhir membahas tentang gambaran wabah di masa lalu dan cara Rasulullah dalam menyikapi wabah tersebut, menurutnya bahwa jauh sebelum pandemik seperti yang kita alami sekarang ini, Rasulullah sudah mengajarkan kepada kita cara menghindarinya seperti keluar dari negara yang mengalami wabah, berikhtiar untuk mencari pengobatan jika mengalami sakit dan setiap saat selalu menjaga kebersihan dan menyucikan diri.
Ketua Yayasan Ummusshabri Dr. Supriyanto, MA mengatakan terselenggaranya dua kegiatan dalam sekala internasional pada Expo 2021 tahun ini merupakan wujud dari komitmen warga Ummusshabri untuk terus bergerak maju menjawab kebutuhan masyarakat Kota Kendari Sulawesi Tenggara tentang kualitas pendidikan. Pasti hanya bisa dihitung jari sekolah/madrasah di Indoensia yang memiliki jaringan kemitraan secara luas hingga ke Eropa dan Amerika. Seolah mengelola madrasah di Ummusshabri persis sama dengan mengelola perguruan tinggi bahkan lebih komplek persoalannya di madrasah/sekolah. Tapi semua dapat berjalan dengan baik bahkan berkembang sesuai ekspektasi semua.
Setiap saya ditanya oleh publik figur atau siapa saja mengenai apa rahasia dalam mengelola ummusshabri yang mampu berkembangan secara cepat? Saya jawab bahwa pengurus yayasan dan semua guru memiliki mimpi besar yang sama yaitu ingin menjadikan madrasah ummusshabri tampil beda dan memiliki keunggulan kompetitif tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga sekala internasional, dan dalam mewujudkan mimpi besarnya itu tidak banyak berdiskusi tapi banyak kerja sehingga melahirkan karya nyata.
Karena itu saya berharap dan selalu berharap agar kualitas kinerja mulai dari pengurus yayasan hingga guru minimal dipelihara bahkan jika sangat mungkin terus ditingkatkan agar Ummusshabri terus memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat dan daerah. Saya tak lupa juga memberi apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh Tim yang telah sukses menyelenggarakan konferensi ini, “tambahnya.
Video Konferensi Internasional :
Penulis : Mohamad Anwar, S.Ag., M.Si / MA Pesri Kendari
Editor : Bambang Suprayitno