Gambar

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI, H Moh. Isom Yusqi melakukan kunjungan di Pesantren Umusshabri Ken

Kendari, (Humas Sultra) --- Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI,  H Moh. Isom Yusqi didampingi Kakanwil Kemenag Sulawesi Tenggara (Sultra), H Zainal Mustamin melakukan kunjungan di Pesantren Umusshabri Kendari, Kamis (27/1). 

Kunjungan ini diterima langsung Ketua Yayasan Ummusshabri Kendari, Supriyanto. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memantau langsung bagaimana pengembangan madrasah di Pesantren Ummushabri, yang dikenal bertabur prestasi dan merupakan salah satu madrasah unggulan di Sultra, sekaligus melakukan pembinaan  guru dan tenaga kependidikan di lingkungan Pesantren Ummushabri. 

Menurut Isom Yusqi, jika mengacu pada standar pendidikan, sarana dan prasarana yang dimiliki Pesantren Umusshabri telah memadai. Dari segi akademikpun, Pesantren Ummushabri memiliki deretan capaian prestasi dan keberhasilan yang membanggakan. Tak sekedar diberbagai event lokal, namun hingga level nasional bahkan internasional.

"Capaian prestasi ini agar terus dipertahankan. Karena meraih prestasi itu mudah, namun mempertahankan reputasi dan prestasi jauh lebih sulit," tegasnya.

Maka konsistensi dan komitmen dengan kualitas, merupakan cara agar tetap berada pada level yang membanggakan. Dirinya lantas memberi gambaran bagaimana lembaga pendidikan dunia yang telah lama berkiprah, tetap bisa eksis dan menjadi destinasi pendidikan hingga saat ini. Hal ini karena mereka bisa mempertahankan komitmen dan konsisten akan kualitas.

"Referensi keilmuan dijadikan acuan dan menjadi destinasi dari para pencari ilmu, maka akan mengangkat prestise dari lembaga itu. Ilmunya akan menjadi rujukan seluruh dunia," sambungnya.

Isom Yusqi juga menyebut, kapasitas keilmuan guru harus benar-benar menjadi referensi. Karena menurutnya, branding yang abadi pada sebuah lembaga pendidikan bukan terletak pada branding material namun pada substansial yang esensial, yaitu kapasitas seorang guru.Yang mana karena ilmunya, komunikasi dan kompetensinya, menjadi referensi dan destinasi para pencari ilmu.

"Branding kedua, yakni alumni dari sebuah lembaga pendidikan. Semangat untuk mengembangkan ilmu dimasyarakat dan konsistensi terhadap kualitas yang bagus dari alumni merupakan faktor penunjang," urainya.

Karenanya, Isom Yusqi mengharapkan hadirnya inovasi-inovasi pendidikan serta
improvisasi yang harus lebih dinamis dalam menempa diri. 

"Saya sangat mengapresiasi apa yang menjadi inovasi Pesantren Ummushabri ini dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Kehadiran kelas hybrid (hybrid learning) merupakan satu solusi dari adanya learning loss yang terjadi di dunia pendidikan sejak adanya pandemi. Ini juga menjawab tantangan transformasi digital yang saat ini terus digaungkan oleh Kemenag," pungkasnya.

Kegiatan pembinaan  guru dan tenaga kependidikan ini dihadiri segenap tenaga guru dan kependidikan di lingkungan Pesantren Ummushabri Kendari.